Akhirnya mendaratlah kami di Garut, setelah pasti tiket Air Asia ke Bali ga jadi dipakai.. *hiks, melayang deh 2.2 juta ku*
Kenapa Garut? Iya, karena emang sudah lama banget suami pingin ke sini setelah denger cerita teman-temannya yang orang Bandung yang melarikan diri ke Garut karena sumpek sama orang-orang Jakarta yang pada liburan ke Bandung..hehe..
Awalnya browsing ke google dulu untuk lihat tempat-tempat wisatanya. Tapi bingung juga. Nah setelah sampai di Garutnya, baru deh kebayang daerah-daerahnya.
Yuk lihat peta di bawah. Jadi tempat wisata yang paling dekat dari arah Bandung adalah Sumber Air Panas Cipanas, yang ditandai dengan huruf B, sedangkan huruf C adalah tempat wisata Puncak Darajat. Keduanya sama-sama mempunyai sumber air panas, tetapi udara di Puncak Darajat lebih sejuk karena berada di pegunungan.
Tujuan kali ini adalah Sumber Air Panas di Cipanas, Garut. Sebenarnya pingin juga main-main ke Puncak Darajat, tapi anak-anak ribut aja kekeuh berenang terus di hotel, gak mau diajak jalan-jalan. Okelah, berarti Puncak Darajat masuk list liburan selanjutnya :-D
Dari hasil browsing awalnya kami memilih Hotel Banyu Alam yang ratenya cukup terjangkau dan mendapat review baik dari para blogger. Tetapi setelah sampai di sana, entah kenapa kok kurang berkenan di hati ditambah lagi tidak adanya kolam renangnya. Akhirnya kami coba lihat ke hotel Tirtagangga yang letaknya tidak jauh dari situ. Ternyata… sukaa :)
Kamarnya bersih, ada bak rendam di kamar mandinya, ada kolam renangnya dan ada air panas alam yang bisa digunakan semua tamu hotel.
Tapi ada satu kekurangannya, yaitu pemandangannya tidak terlalu bagus. Bila melihat keluar kamar maka yang terlihat adalah rumah-rumah penduduk yang kebanyakan membuka warung.
Ohya, di sini semua airnya hangat bahkan air untuk menyiram toiletpun hangat…hihi..
Anak-anak jam 6 pagi udah pada bangun dan langsung berendam di bak mandi.
Hotel Tirtagangga mempunyai sumber air panas alami yang dibeli oleh pemilik hotel dari pemerintah Belanda ketika mereka meninggalkan Indonesia tahun 1945. Hotel ini sendiri dibangun tahun 1962 dan direnovasi secara keseluruhan tahun 2002. Air panas alami ini mengandung Magnesium Sulfat tinggi yang dapat menyembuhkan penyakit rematik, stroke, penyakit tulang dan saraf. Coba saja memasukkan kaki ke dalamnya… puaannass..kulit rasanya terbakar. Tapi banyak juga yang tahan, bahkan ada yang masuk berendam di dalamnya.
Ternyata, kolam renang dan air panas ini di hotel ini bila malam hari ramai dikunjungi pengunjung yang bukan merupakan tamu hotel. Dengan membayar 20ribu per orang, mereka dapat masuk untuk berenang dan berendam. Kebetulan kami menginap di sana pada waktu weekday, suami sempat bingung kenapa banyak orang yang datang. Ya iyalah, tinggal di Garut pulang jam 5 sore, 10 menit dah sampai rumah, ga kena macet, malamnya tinggal berendam di air hangat. Besok paginya ga usah bangun pagi-pagi, jam 7.30 berangkat dari rumah juga ga telat :-D
Oya, jalan-jalan ke Garut jangan lupa beli Chocodot di toko oleh-oleh Aladdin dan makan di Pujasega.
Selain Tirtagangga, hotel-hotel yang terdapat di area Cipanas ini antara lain adalah Kampung Sumber Alam Resort, Banyu Alam Resort dan Hotel Danau Dariza. Ketiga hotel ini mengusung konsep rumah tradisional yang dibangun di atas kolam atau balong -kata orang Sunda. Sedangkan hotel lainnya adalah Hotel Sabda Alam yang memiliki Waterboom sendiri dan Hotel Augusta dengan ratenya yang cukup murah.
Dibawah ini adalah rate hotel Tirtagangga.
Pingback: Back To Tirtagangga | My Fourleafclover