Ke Semarang kayaknya belum afdol kalau belum mengunjungi Lawang Sewu. Kalau liat FB atai IG temen-temen yang ke Semarang, pasti ada foto Lawang Sewunya. Terutama foto yang orang yang nongol di pintu-pintu itu. Iih, jadi bikin penasaran pingin ke sana.
Lawang Sewu sendiri merupakan salah satu gedung bersejarah yang berlokasi di Semarang. Dulunya bangunan ini adalah kantor dari NIS dan setelah Indonesia merdeka beralih menjadi kantor kereta api. Maka tidak heran di Lawang Sewu juga terdapat ruangan yang berisi berbagai macam foto kereta api jaman dulu, bahkan ada lokomotif benerannya yang ada di halaman dan bisa dinaiki pengunjung.
Harga tiket masuk Lawang Sewu ini cukup murah, yaitu Rp. 10.000,-/orang untuk dewasa dan Rp. 5.000,-/orang untuk anak-anak di bawah 12 tahun.
Ada beberapa bangunan di area ini. Tapi semuanya rata-rata kosong melompong. Malah beberapa ruangan digunakan untuk berjualan suvenir serta makanan dan minuman. Tapi hati-hati kalau beli minuman di sana. Lebih baik tanya harganya terlebih dulu. Berhubung anak-anak kehausan mereka langsung minta minum begitu melihat minuman yang diletakkan di lemari pendingin. Penjualnya bapak-bapak. Mereka ambil Nu 1, Aqua 1. Begitu aku tanya berapa total semua. “35 ribu,” jawab si Bapak. Waakss… mihil bingits. Kadung dah..
Nah, benarkah jumlah pintu di Lawang Sewu ini ada 1000? Ternyata tidak. Berhubung jaman dulu belum ada AC, maka didisainlah bangunan ini sedemikian rupa agar tidak panas dan pengap di dalamnya. Caranya adalah dengan membuat jendela dan pintu yang banyak untuk tempat pertukaran udara. Sangking banyaknya, kalau ditanya jumlahnya berapa, dijawab aja “sewu” (seribu). Malas ngitung soalnya..haha.
Sebenarnya bangunan di Lawang Sewunya ini ga ada apa-apanya, begitu-begitu aja, apalagi di mata anak-anak. “Bosen ma, di sini. Apa yang diliat sih?.” Iya, buat anak-anak pasti bosen. Tapi buat yang suka foto-foto, tempat ini bisa dijadikan tempat yang instagrammable.
Tapi sebenarnya selain buat foto, bagi yang suka sama yang horor-horor, Lawang Sewu ini layak dikunjungi karena termasuk dalam salah satu tempat teranker di dunia. Berhubung aku ga suka sama yang serem-serem, jadinya ogah banget masuk ke ruang bawah tanahnya. Waktu jaman penjajahan Belanda, ruangan tersebut digunakan untuk tempat resapan air. Tetapi sewaktu jaman penjajahan Jepang, ruangan tersebut dijadikan penjara bawah tanah dan tempat pembantaian. Denger-denger ada banyak roh-roh penasaran yang ada di sana..hiii.
Oya, bagi yang ingin mengetahui sejarah lebih lengkap mengenai Lawang Sewu, bisa menyewa guide untuk mengelilingi tempat ini. Bahkan untuk menemani turun ke penjara bawah tanahnya.
Pingback: Klenteng Sam Poo Kong, Semarang | My Fourleafclover