Archives

Pantai Alam Indah, Tegal

Sudah lama ga nyekar bapak mertua, maka disempet-sempetinlah untuk mampir ke laut. Dan berhentilah kami di Tegal. Karena perjalanan pulang dari Semarang macet banget, sampai di Pantai Alam Indah, Tegal sekitar jam 6 sore. Untuk masuk, dikenakan biaya retribusi sebesar Rp. 3.000,-/orang dan Rp. 2.000,-/mobil.

Pantai Alam Indah, Tegal

 

Pantai Alam Indah merupakan salah satu destinasi wisata di Tegal yang banyak dikunjungi. Dengan hamparan pasir hitamnya yang landai dan ombaknya yang relatif tenang, menjadikan pantai ini ramai dengan wisatawan, bahkan sampai malam hari. Selain pantai, tempat rekreasi ini juga dilengkapi oleh Waterboom, Monumen Bahari, warung-warung makan, mushola ,tempat parkir yang luas dan anjungan pantai. Anjungan pantai ini merupakan jembatan kayu yang menjorok ke laut dengan panjang lebih dari 100 meter. Bisa dapat foto-foto keren di sana. Yang mau mancing juga bisa, tapi bawa alat pancing sendiri. Di sepanjang pantai juga banyak orang-orang yang menawarkan untuk naik perahu wisata. Perahu ini akan membawa pengunjung mengelilingi perairan Pantai Alam Indah.

Sayang sekali kami tiba di sana pada sore hari menjelang malam, jadi hanya bisa menikmati pantainya saja. Tapi beruntung kami masih dapat menikmati sunset dan dapat foto-foto keren juga.

Tabur bunga

Sunset

.

 

Kampoeng Kopi Banaran (2)

Kesampaian juga keinginan si papa pergi ke Kampoeng Kopi Banaran lagi. Tahun lalu kami juga ke sini, tapi sudah menjelang sore. Cerita tahun lalu bisa dibaca di sini.

HTM-nya masih sama Rp. 5.000,-/orang. Sebelum gerbang masuk kita bisa foto bersama Transformer. Bayarnya sukarela aja.

Foto bareng transformer

 

Sebelum mulai menikmati fasilitas yang tersedia di Kampoeng Kopi Banaran, sebaiknya beli tiket kereta wisata dulu atau golf car. Untuk naik kereta wisata atau golf car antriannya banyak, bisa lebih dari 2 jam menunggu giliran. Kalau tahun lalu kami naik Golf Car untuk keliling kebun kopi, kali ini kami pilih naik kereta wisata. Harga tiket kereta wisata adalah Rp. 75.000,-. Maksimum penumpangnya adalah 7 orang. Kebetulan kami bersembilan, yang dua anak-anak, jadi nyempil-nyempil dikit deh.

Sambil nunggu antrian untuk naik kereta wisata, anak-anak mencoba bermain menembak dan panahan. Kalau belum pernah atau belum bisa, tenang aja ada yang ngajarin kok. Harga tiketnya masing-masing Rp. 30.000,-/orang.

.

.

Dan si papapun menghilang.. Ternyata dia naik ATV :D

.

Setelah tiba giliran, kami dipanggil untuk segera naik kereta wisata. Rute kereta wisata ini adalah mengelilingi kebun kopi yang ada di Kampoeng Banaran ini. Jalannya tanah berbatu-batu sehingga penumpang yang naik juga ikut-bergoyang-goyang. Mau selfie jadi susah karena goyang terus..haha. Karena kereta kami penuh banget, agak seram juga ketika menaiki tanjakan. Sambil berkeliling , si mas sopir bertugas menjelaskan mengenai hal-hal seputar perkebunan kopi di Banaran ini. Tapi kemarin kami sibuk ketawa ketiwi dan teriak-teriak karena jalannya parah banget. Ditambah lagi si mas sopirnya ngocol banget, jadi sepanjang perjalanan kebanyakan ketawa terus.

Jalannya tanah berbatu-batu

.

Menjelang sore, kamipun pulang kembali ke hotel. Oya, jangan lupa mampir ke restorannya ya. Cobain deh yang namanya Bandeng Crispy, favoritnya anak-anak.

 

Goa Maria Kerep, Ambarawa

Tidak jauh dari Monumen Palagan Ambarawa, terdapat gang masuk menuju Goa Maria Kerep, tepatnya di Jl. Tentara Pelajar. Selain sebagai tempat berdoa, Goa Maria Kerep ini juga merupakan salah satu ikon wisata di Ambarawa yang banyak dikunjungi, tidak hanya umat Katolik saja tetapi juga umat beragama lain. Tidak heran tempat ini selalu ramai pengunjung.

Memasuki area parkir, terdapat patung Bunda Maria Asumpta yang menjulang tinggi dengan ketinggian 42 meter, dimana tinggi patungnya sendiri adalah 23 meter ditambah dengan penopangnya 19 meter. Patung ini diklaim sebagai patung Bunda Maria tertinggi di dunia. Patung ini dikerjakan oleh 3 seniman lokal Ambarawa dan diresmikan tanggal 15 Agustus 2015 oleh Mgr. Johannes Pujasumarta. Uniknya, Mgr. Johannes Pujasumarta menggunakan crane agar dapat menjangkau bagian atas patung untuk pemberkatan.

Patung Bunda Maria Asumpta

 

Patung Bunda Maria Asumpta dibangun menghadap matahari terbit yang diartikan bahwa Bunda Maria menyinari semua umat manusia. Di bawah patung terdapat 7 pilar dan di bawah pilar terdapat lukisan yang menggambarkan 7 duka Maria.

Lukisan di bawah patung Bunda Maria Asumpta

 

Tidak jauh dari Patung Bunda Maria Asumpta terdapat bangunan yang merupakan panti wredha khusus bagi wanita yang pengelolaannya diserahkan kepada Yayasan Sosial Soegijapranata – Keuskupan Agung Semarang.

Memasuki area kompleks Goa Maria Kerep, terdapat Kapel yang dibuat semi outdoor.

Kapel

 

Lahan Goa Maria Kerep merupakan sumbangan dari seorang warga negara Belanda yang bertugas sebagai pengelola perkebunan kepada gereja. Oleh gereja lahan tersebut diberikan kepada Kongregasi Bruder Para Rasul. Awalnya tanah biara ini dibuat sebagai tempat ziarah dan pada tahun 1954 tempat ziarah ini diresmikan dan diberkati dengan air suci dari Lourdes. Adapun patung Bunda Maria dibuat mirip dengan patung Bunda Maria yang ada Lourdes, Prancis. Renovasi dan perluasan area Goa Maria Kerep ini terus berlangsung sampai sekarang dengan partisipasi umat.

Goa Maria Kerep

.

Selain Goa Maria dan Patung Bunda Maria, terdapat juga Taman Doa yang menjadi ikon Goa Maria Kerep Ambarawa ini. Taman doa ini dibangun tahun 2005 dengan dilengkapi diorama kisah perjalan hidup Yesus, mulai dari pembaptisan di Sungai Yordan sampai tempat Yesus dimakamkan.