Archives

Rumah Guguk, Bandung

Dari Farmhouse kami lanjut ke Rumah Guguk. Rumah Guguk ini terletak di Jl. Pada Lestari no.23, Sukasari, Bandung Utara. Letaknya tidak jauh dari Gumilang Regency Hotel. Rumah Guguk ini ada di dalam kompleks perumahan. Jadi dari Jl. Setiabudhi masih masuk lagi ke dalam gang. Agak susah ke sini kalau tidak punya kendaraan pribadi.

Rumah Guguk ini awalnya adalah sebuah petshop. Tapi lama kelamaan berkembang menjadi salon hewan, tempat penitipan hewan dan dibuka untuk umum. Pengunjung yang datang ke sini dikenakan tiket masuk. Waktu aku browsing dapat info bahwa tiket dapat ditukar dengan makanan atau barang di petshop. Tapi sewaktu kami ke sana ada 2 pilihan tiket. Tiket pertama lupa harganya, tapi hanya bisa main dengan guguk kecil. Lalu ada tiket terusan seharga Rp. 50.000,- bisa main dengan guguk kecil dan guguk besar. Tapi tiketnya adanya cuma tiket terusan. Bah!. Kalau menurut aku sih ini terlalu mahal dan tidak ada penukaran tiket dengan makanan atau barang dari petshop.

Rumah Guguk

Rumah Guguk ini terbagi 2 area. Area pertama berupa bangunan dimana terdapat petshop, salon hewan, tempat penitipan hewan, cafe dan kolam renang. Di sini juga ada tempat untuk bermain dengan guguk kecil. Area ke 2 berada persis di depan area 1. Area 2 ini, yang dinamakan Kebunku, merupakan sebuah taman yang dilengkapi dengan kandang-kandang hewan dan cafe. Guguk yang besar-besar ada di sini.

Petshopnya lengkap banget. Semua keperluan hewan peliharaan ada di sini. Tempat groomingnya terlihat bersih. Para pemilik hewan bisa melihat hewan kesayangannya digrooming dari dinding kaca.

Barang-barang di petshop

Kolam guguk

Kandang guguk

Di bagian samping luar petshop terdapat bangunan dan kandang untuk bermain dengan guguk kecil. Alas kaki wajib dilepas dan disediakan sandal untuk masuk ke tempat ini.

Tempat guguk kecil

Guguknya pakai pampers :D

Setelah puas bermain dengan guguk kecil, kami menuju Kebunku. Di dalamnya dibuat seperti taman dengan kandang-kandang hewan yang terlihat sangat chic.

Kebunku

Kandangnya lucuk

Cafe

Di Kebunku pengunjung bisa berfoto bersama guguk yang besar-besar. Kalau ingin berfoto dengan guguknya disarankan untuk membeli makanan guguk untuk memancing supaya si guguk mau difoto. Akan ada petugas yang membantu dan memberi petunjuk cara memberi makan guguknya.

Guguknya gede bingits

Cara yang salah memberi makan guguk. Bisa diterjang sama guguknya.

Selain guguk, di Kebunku juga terdapat kucing. Kucing-kucingnya ada di dalam kandang.

Di dalam kandang kucing

The kucings

Selain kucing, ada juga kelinci dan ikan. Tapi ikannya ikan kecil-kecil dan hanya ditaruh di box plastik.

Tempat kelinci

Anak-anak senang banget main di Rumah Guguk. Tinggal mamanya yang senewen karena banyak bulu-bulu hewan yang nempel di baju mereka, yang berarti jok mobil juga akan banyak bulu-bulu hewan. Huaa…

.

Farmhouse, Lembang

Beberapa kali mau ke Farmhouse sama si papa tapi selalu gagal karena ga dapat tempat parkir. Sebenarnya aku sama anak-anak sudah pernah ke sini bareng sama teman-temannya si kakak tahun lalu. Tapi kepingin banget ngajak si papa, karena anak-anak mau promosiin susu sama sosisnya ke papa..halah.

Sengaja kami pilih penginapan yang letaknya ga jauh dari Farmhouse, yaitu Gumilang Regency Hotel. Niatnya mau naik angkot aja pagi-pagi dari hotel ke Farmhouse biar ga ribet soal parkir. Tapi akhirnya batal karena kami pikir malas juga kalau harus bolak-balik ke hotel. Jadinya sekitar jam 9 pagi kami sudah check out dari hotel dan langsung menuju ke Farmhouse. Sampai di sana parkiran sudah lumayan ramai.

Sementara si papa parkir, aku turun beli tiket. Harga tiketnya Rp. 25.000,-/orang dan tiketnya dapat ditukar dengan susu. Tahun lalu waktu aku ke sini, tiketnya bisa ditukar dengan sosis atau susu. Sekarang kok cuman susu aja ya? Hhmm… Akhirnya kami beli sosis karena anak-anak belum sarapan. Farmhouse ini selalu ramai didatangi pengunjung, meskipun hari biasa tetap ramai. Heran ya orang ga bosen-bosen datang ke sini.

Area Farmhouse ini sebenarnya tidak terlalu luas. Di dalamnya dibuat seperti kota kecil di Eropa. Ada cafe-cafe dan toko-toko yang menjual cookies, coklat dan suvenir. Bahkan tersedia penyewaan kostum tradisional Eropa yang bisa digunakan sambil berfoto-foto mengelilingi area Farmhouse ini. Anak-anak aku tawarin nyewa kostum langsung pada nolak. Hihi.

Bangunan yang dibuat menyerupai kota kecil di Eropa dijadikan latar belakang untuk berpose dengan menggunakan baju tradisional Eropa

Tarif sewa kostum

Jual coklat dan suvenir

Di Farmhouse ini juga terdapat beberapa hewan peliharaan yang imut-imut, seperti domba, kelinci, burung, iguana, landak, dsb. Mau befoto dan memberi makan hewan-hewan tersebut juga bisa cukup dengan membeli makanannya seharga Rp. 5.000,-. Tapi kalau mau berfoto, harus bilang dulu ke pengawasnya agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Dombanya gemuk-gemuk :D

Bisa memberi makan burung di sini

Kandang landak

Berbagai hewan peliharaan yang ada di Farmhouse

Selain itu terdapat juga rumah-rumah hobbit yang menjadi sasaran pengunjung untuk tempat berfoto. Hobbit adalah makhluk fantasi karya penulis The Lord of the Rings. Makhluk tersebut bertubuh pendek dan tinggal di perbukitan dengan membuat rumah di dalam pohon dengan lorong-lorong yang indah dan tertata rapi. Nah rumah-rumah tiruan inilah yang terdapat di Farmhouse dan menjadi salah satu tempat yang ramai untuk berfoto.

Rumah Hobbit

Kalau aku, yang paling aku suka di Farmhouse ini adalah melihat bunga yang beraneka warna. Kepingin rasanya beli dan tanam di rumah. Tapi pasti bunganya ga hidup kalau di Jakarta. Panaaass.

Segar liat bunga ini ^,^

Beraneka macam bunga

Bagi pasangan yang ingin mengikatkan tali cintanya, ga usah jauh-jauh pergi ke Pont Des Arts, Paris. Cukup pergi Paris van Java, tepatnya di Farmhouse ini dan bisa memasang gembok cinta di tempat khusus yang disediakan.

Gembok cinta

Berfoto dan jalan-jalan mengelilingi Farmhouse ini memang menyenangkan, apalagi dengan udaranya yang sejuk..bikin betah. Namun sebaiknya pilih waktu tepat untuk ke sini, jangan pas musim liburan untuk menghindari antrean baik di tempat parkir maupun di dalam Farmhousenya.

 

 

Tangkuban Perahu

Liburan akhir tahun kali ini adalah ke Bandung lagiii. Sebenarnya bingung juga kalau ke Bandung mau ngapain. Mau kuliner, anak-anak makannya pada picky. Mau jalan-jalan juga ga tau kemana. Akhirnya mentok-mentok Lembang lagi, Lembang lagi.. hihi..

Rencananya mau lihat ke tempat-tempat yang lagi happening di Lembang, seperti Farmhouse Susu, Dusun Bambu, Lawang Wangi, dsb. Tapi ternyata, waakkss… Lembang penuh padat. Mulai dari jalan Sukajadi sudah mulai merayap. Sampai di Farmhouse Susu jam 10 kurang tapi parkiran di dalam sudah penuh, banyak mobil yang kemudian parkir di luar sepanjang jalan dan bikin macet tambah parah. Akhirnya batal deh ke sana. Duuh, males banget kalau banyak orang gitu di dalam, ga bisa eksis foto-foto juga :D

Ke arah Dusun Bambu juga macet. Liat dari GPS jalanan udah pada merah semua.. huhu.. Akhirnya si papa ngajak ke Tangkuban Perahu. Yo wes, hayuk aja. anak-anak juga belum pernah liat kawah, sekalian biar mereka pada tahu. Eh tapi si Edward malah jadi lebay banget. “Ngapain sih ma ke kawah gunung? Ntar kalau gunungnya meletus gimana?” Haiyah, ni anak penakut amat :D

Selepas pasar Lembang, perjalanan menuju Tangkuban Perahu boleh dibilang sepi. Sepertinya orang-orang lebih memilih wisata kekinian daripada mengunjungi kenampakan alam. Jadi ingat enam tahun yang lalu, waktu anak-anak masih piyik, kami pergi ke Ciater. Berhubung di tengah jalan si kakak kebelet pipis, akhirnya kami berhenti di pinggir jalan, menghadap sawah yang luas dan Marshapun pipis di sana… hahaha…

Sampai di gerbang Tangkuban Perahu masuk, bayar tiket dulu. Rp. 20.000,-/orang dan Rp. 25.000,-/mobil. Dari gerbang, tempat yang kami tuju adalah Kawah Ratu. Jalan menuju ke Kawah Ratu menanjak dan berliku-liku, dengan pepohonan di kanan kirinya. Tambah takutlah Edward. “Oh, my God.. Mom, it’s so scary!” *duh, ni anak*.

Kawah Ratu adalah kawah yang terbesar dan mudah diakses oleh kendaraan. Tersedia banyak parkiran untuk kendaraan pribadi di area Kawah Ratu, sedangkan untuk bis ada parkiran khusus sebelum sampai ke Kawah Ratu. Dari parkiran bis, bisa naik mobil ELF untuk mencapai Kawah Ratu, tapi aku ga tau harus bayar lagi apa engga. Selain Kawah Ratu, masih ada 9 kawah lainnya yang terdapat pada Gunung Tangkuban Perahu ini, yaitu Kawah Domas, Kawah Upas, Kawah Baru, Kawah Lanang, Kawah Ecoma, Kawah Jurig, Kawah Siluman, Kawah Pangguyangan Badak dan Kawah Jarian. Di Kawah Domas, kita bisa merendam kaki dalam sumber air panas dan bahkan merebus telur di dalam kawahnya. Untuk mencapai Kawah Domas pengunjung harus berjalan kaki. Selain Kawah Domas, kawah lain yang sering dikunjungi pengunjung adalah Kawah Upas. Kawah Upas terletak di sebelah Kawah Ratu. Jalan menuju ke Kawah Upas terjal dan banyak bebatuan serta pasir. Pemandangan di Kawah Upas sangat bagus, katanya. Kami hanya melihat Kawah Ratu saja, karena perjalanan menuju kawah lainnya cukup sulit apabila dilakukan bersama anak-anak. Boro-boro bawa anak-anak, bawa kaki sendiri aja udah susah.. haha.. maklum kaki nenek-nenek.

Di Kawah Ratu, yang paling ingin aku cium adalah bau belerang. Tapi ternyata, belerangnya sudah tidak bau seperti dulu waktu aku kecil. Terakhir ke sini barangkali sudah hampir 30 tahun yang lalu.. wkwkwk.. Dulu itu, inget banget tanteku hampir pingsan karena ga kuat cium bau belerangnya. Sekarang mah ga ada apa-apanya. Anak-anak cuma nanya, “Mah, ini bau apaan ya?” Tapi udah gitu mereka santai aja, gak terganggu sama bau belerangnya, karena memang baunya tidak menyengat lagi.

 

parkiran-kawah-ratu

Area parkir Kawah Ratu

 

Pemandangan Kawah Ratu, Gunung Tangkuban Perahu

Pemandangan Kawah Ratu, Gunung Tangkuban Perahu

 

kawah-ratu-tangkuban-perahu1

Mau bawa suvenir dari Tangkuban Perahu? Tenang, di sini banyak banget toko suvenir maupun orang-orang yang berkeliling menawarkan suvenir, mulai dari kaos, tas, topi sampai angklung juga ada. Tapi yang paling menarik adalah topi dengan penutup telinga berupa kepala binatang yang lucu-lucu. Si papa disuruh beli satu buat bawa ke Jerman gak mau… haha..

Aneka suvenir

Aneka suvenir

 

Topi kepala binatang

Topi kepala binatang

 

Setelah puas melihat-lihat, foto sana-sini, kamipun melanjutkan perjalanan. Tujuan selanjutnya adalah wisata air panas alam Sari Ater.