Entah dapat bisikan darimana, tiba-tiba emak-emak yang ada di grup WA ‘Cantik Eksis’ (ape?..ape?..boleh dong :p) memutuskan untuk melakukan ziarah ke Cirebon. Setelah melalui perdebatan yang panjang, termasuk dengan pemilihan hotel, akhirnya diputuskanlah tanggal 13-14 Oktober 2018 waktu untuk melakukan ziarah. Tapi berhubung ga murni ziarah, karena sekalian rekreasi cari kuliner dan batik, maka ganti nama jadi ziarek, yaitu ziarah rekreasi..hihi.

Ada 5 keluarga yang ikut. Kami janjian berangkat dari rumah jam 4.30 pagi dan ketemuan di rest area Tol Cikampek untuk kemudian melanjutkan perjalanan secara konvoi ke Cirebon. Tempat ziarah yang dituju adalah Gereja Bunda Maria.

Gereja Bunda Maria ini mempunyai 2 taman doa, Taman Doa Regina Rosarii yang diresmikan tanggal 31 Oktober 2009 dan Taman Budaya Hati Tersuci yang diresmikan tanggal 13 Desember 2017. Kedua tempat ini menjadi salah satu destinasi ziarah bagi umat Katolik di kota Cirebon. Apalagi dengan diresmikannya Taman Budaya Hati Tersuci yang sempat viral di medsos, hampir semua paroki yang ada di Jakarta, Bogor, Bandung, Cirebon dan sekitarnya pasti sudah pernah datang ke tempat ini.

Taman Doa Regina Rosarii

Awalnya aku penasaran dengan kata rosarii yang mempunya huruf ‘i’ 2 buah. Akhirnya setelah googling, ternyata  nama Regina Rosarii merupakan nama Kongregrasi Suster-Suster Dominikan yang didirikan oleh Suster Mary Epifania F. Brasil, OP pada tanggal  13 Mei 2005 di Quezon City, Filipina. Kongregasi suster-suster inilah yang kemudian mendirikan sebuah tempat doa di Tanay, Filipina dimana terdapat patung Bunda Maria setinggi kurang lebih 21 meter yang sangat banyak dikunjungi peziarah untuk mencari kedamaian dan ketenangan serta berdoa dalam keheningan. Nah, mungkin Taman Doa ini dinamakan Regina Rosarii karena terinspirasi sebagai tempat untuk berdoa mohon pertolongan dari Bunda Maria.

Taman Doa Regina Rosarii terletak persis di halaman belakang Gereja Bunda Maria. Terdapat patung Bunda Maria dan patung Hati Kudus Yesus di sebelah kirinya. Taman doa ini juga dilengkapi stasi Jalan Salib yang letaknya tidak terlalu berjauhan satu sama lain. Terdapat juga Columbarum yaitu ruangan tempat penyimpanan abu jenazah.

Taman Doa Regina Rosarii

Stasi Jalan Salib di Taman Doa Regina Rosarii

Salah satu stasi jalan salib

 

Taman Budaya Hati Tersuci

Taman Budaya Hati Tersuci dibangun di belakang area Gereja Bunda Maria yang beruntung masih mempunyai lahan yang sangat luas. Disebut taman budaya karena selain untuk tempat berdoa, taman ini dibangun dengan mengakulturasi budaya Cirebon. Terlihat dari pintu masuk taman ini yang bebentuk gapura yang terbuat dari bata merah halus. Bentuk gapura ini mengadopsi bangunan kuno yang terdapat pada Kesultanan Cirebon. Dari gapura terlihat patung Malaikat Mikhael menginjak iblis.

Gapura Taman Budaya Hati Tersuci

Patung Malaikat Mikhael menginjak iblis

 

Oya, sebelum memasuk Taman Budaya Hari Tersuci, ada bapak-bapak atau mas-mas yang bertugas sebagai pemandu. Biasanya kita akan ditanya datang sendiri atau rombongan? Hendak berdoa biasa atau mau jalan salib? Nanti untuk rombongan yang akan melakukan jalan salib akan diatur urutannya agar tidak bentrok dengan rombongan lain di dalam, sekaligus menjaga agar suasana di dalam tetap tenang dan khusyuk untuk berdoa.

Memasuki gapura, disebelah kanan dan kiri ada 2 pendopo besar dan 4 pendopo kecil yang terletak agak ke dalam. Pendopo-pendopo bisa digunakan untuk tempat berdoa, sharing, pendalaman iman, dll. Terdapat 14 stasi Jalan Salib yang dibuat di sekeliling jalan petak yang berbentuk hati bila dilihat dari atas. Sebagai landmark utamanya adalah panggung dengan patung Salib Yesus yang terbuat dari perunggu.

Pendopo-pendopo

Stasi Jalan Salib Taman Budaya Hati Tersuci

Stasi Jalan salib

Patung Salib Yesus

 

Di sebelah kiri patung Salib Yesus terdapat air suci yang berasal mata air. Menurut mas-mas pemandu tadi air tersebut mengandung  >PH 8 yang bagus untuk kesehatan. Sambil menampung air di jerigen, aku sempatkan juga untuk minum air tersebut. Rasanya memang beda, segar sekali.

Tempat pengambilan air suci

 

Setelah berdoa jalan salib dan mendaraskan rosario bersama, kamipun melanjutkan perjalanan. Ziarah done, sekarang giliran rekreasi..haha. Oya, sekedar tips, bawa payung dan kacamata hitam bila ingin jalan salib di sana karena panasnya ampun-ampun. Taman ini baru diresmikan akhir tahun 2017 jadi pohonnya masih kecil-kecil, belum rindang. Atau bisa juga datang pada sore menjelang malam hari, lebih khusyuk pasti doanya :)

 

.

2 comments on “Ziarek ke Cirebon

Leave a reply

required

*