Kesampaian juga keinginan si papa pergi ke Kampoeng Kopi Banaran lagi. Tahun lalu kami juga ke sini, tapi sudah menjelang sore. Cerita tahun lalu bisa dibaca di sini.

HTM-nya masih sama Rp. 5.000,-/orang. Sebelum gerbang masuk kita bisa foto bersama Transformer. Bayarnya sukarela aja.

Foto bareng transformer

 

Sebelum mulai menikmati fasilitas yang tersedia di Kampoeng Kopi Banaran, sebaiknya beli tiket kereta wisata dulu atau golf car. Untuk naik kereta wisata atau golf car antriannya banyak, bisa lebih dari 2 jam menunggu giliran. Kalau tahun lalu kami naik Golf Car untuk keliling kebun kopi, kali ini kami pilih naik kereta wisata. Harga tiket kereta wisata adalah Rp. 75.000,-. Maksimum penumpangnya adalah 7 orang. Kebetulan kami bersembilan, yang dua anak-anak, jadi nyempil-nyempil dikit deh.

Sambil nunggu antrian untuk naik kereta wisata, anak-anak mencoba bermain menembak dan panahan. Kalau belum pernah atau belum bisa, tenang aja ada yang ngajarin kok. Harga tiketnya masing-masing Rp. 30.000,-/orang.

.

.

Dan si papapun menghilang.. Ternyata dia naik ATV :D

.

Setelah tiba giliran, kami dipanggil untuk segera naik kereta wisata. Rute kereta wisata ini adalah mengelilingi kebun kopi yang ada di Kampoeng Banaran ini. Jalannya tanah berbatu-batu sehingga penumpang yang naik juga ikut-bergoyang-goyang. Mau selfie jadi susah karena goyang terus..haha. Karena kereta kami penuh banget, agak seram juga ketika menaiki tanjakan. Sambil berkeliling , si mas sopir bertugas menjelaskan mengenai hal-hal seputar perkebunan kopi di Banaran ini. Tapi kemarin kami sibuk ketawa ketiwi dan teriak-teriak karena jalannya parah banget. Ditambah lagi si mas sopirnya ngocol banget, jadi sepanjang perjalanan kebanyakan ketawa terus.

Jalannya tanah berbatu-batu

.

Menjelang sore, kamipun pulang kembali ke hotel. Oya, jangan lupa mampir ke restorannya ya. Cobain deh yang namanya Bandeng Crispy, favoritnya anak-anak.

 

Leave a reply

required

*