Setelah sukses ikut-ikutan promo Gledek dari tiketcom, walaupun ga dapat harga gledek, hanya gluduk aja, akhirnya mendaratlah kami sekeluarga di Bali. Sempat deg-degan takut batal pergi karena sebelumnya sudah 2 kali beli tiket ke Bali dan hangus..hiks.
Di airport Ngurah Rai, sempat bingung mau naik apa ke hotel. Akhirnya si papa menuju loket taksi resmi, karena kami pikir kalau resmi walaupun harganya lebih mahal, tapi masih wajarlah. Di loket, petugasnya bilang kalau taksinya pakai argo. Tapi pas di dalam taksi ternyata supirnya punya kertas tarif yang dilaminating yang berisi area-area pengantaran beserta tarifnya. Untuk ke Jimbaran kami kena charge Rp. 175.000,-. Langsung deh berasa sebel, tapi gimana udah kadung masuk ke taksi. Padahal sewaktu kami pulang, ongkos naik gocar dari hotel ke bandara tidak sampai 50 ribu. Hiks.. Next time, kata driver gocar dan grab, kalau mau naik taksi online tunggu aja di depan Solaria.
Hotel yang kami tuju adalah Royal Tulip Springhill Resort. Lokasi hotelnya tidak berada di pinggir jalan besar, tetapi agak jauh masuk ke dalam. Jalan kaki jelas engga banget. Sesampainya di lobby hotel, kami disambut dengan resepsionis yang ramah dan disuguhi welcome drinks yang segar. Di sekitar hotel terdapat rumah-rumah yang disewakan untuk villa. Menurut resepsionis hotel, nantinya villa-villa tersebut akan dibeli dan dimanage oleh pihak hotel.
Kamar yang kami tempati adalah Deluxe Room dengan pool view. Luas kamarnya 48 m2 dengan tempat tidur King Bed dan sofa yang lebar. Ada balkon di luar kamar yang menghadap ke kolam renang dan dilengkapi dengan sofa juga. Kamarnya bersih, hanya saja ada semut-semut kecil halus yang siap mengerubungi sisa-sisa makanan yang tertinggal di atas meja.
Kamar mandinya juga luas, ada bathtub segala plus disediakan garam mandi. Trus yang jarang-jarang ada di kamar hotel nih, digital scale. Haha.. ampun deh tiap hari tiap saat jadi nimbang badan mulu, bikin stres >.<
Kolam renangnya terlihat asri dengan banyak pepohonan di sekelilingnya menjadikan area di beberapa bagian kolam menjadi teduh. Di sini jadi keliatan mana yang turis domestik mana yang turis mancanegara. Kalau turis asing senang banget berjemur, mereka cari tempat yang terbuka kena sinar matahari. Nah, kalau turis lokal seperti kami.. “Panas maa, ntar aku jadi hitam. Udah susah nih mutihin kulit,” kata si kakak.
Ruang makan untuk breakfast berada tidak jauh dari kolam renang. Makanannya cukup beragam, tetapi untuk rasa menurutku standar aja.
Di sebelah ruang makan ada Kids Room, ruang bermain untuk anak. Untuk playgroundnya sendiri ada, tapi tidak besar. Hanya ada ayunan dan trampolin. Oya, ada tersedia penyewaan sepeda juga bagi yang ingin sepedaan. Tapi sayang sepedanya besar semua, jadi anakku ga bisa naiknya.
Secara keseluruhan pengalaman menginap di Royal Tulip Springhill Resort ini menyenangkan. Staffnya ramah, suasana hotel juga nyaman tenang. Kekurangannya adalah tidak ada view bagus lain selain kolam renang. Ditambah lagi dengan akses masuknya yang jauh dari jalan besar. Buat aku pribadi, yang suka keluyuran keluar hotel kalau anak-anak pada mager, bikin mati gaya. Alhasil inilah makanan pertama kami di Bali by go-food :D