Hari ke dua di Bali, kami menyewa mobil berikut supir. Destinasi yang kami tuju adalah Ubud dan sekitarnya. Pertama-tama kami mengunjungi  salah satu tempat wisata di Bali yang sedang naik daun, yaitu Sawah Terasering Tegallalang atau Tegallalang Rice Terrace.

Tegallalang merupakan suatu kecamatan di Kabupaten Gianyar, Bali. Berlokasi di sebelah utara Ubud, dengan ketinggian 600 m di atas permukaan laut di mana sebagian besar penduduknya adalah petani. Sawah-sawah yang dibuat secara berundak menjadikannya pemandangan yang indah terutama bagi para wisatawan mancanegara.

Hamparan sawah membentang di sepanjang jalan utama yang tidak terlalu lebar, hanya cukup 2 mobil. Kami diturunkan di pinggir jalan, di tempat yang menurut supir kami pemandangannya bagus untuk berfoto, sementara dia mencari tempat untuk parkir. “Nanti kalau sudah selesai tinggal telpon saya aja, saya jemput di sini,” katanya. Ahshiiaappp, Pak Supir!

Di sepanjang jalan banyak terdapat toko-toko suvenir yang menjual barang-barang kerajinan khas Bali. Warung makan dan cafe juga ada. Kita bisa duduk-duduk menikmati makanan dan minuman sambil memandang pemandangan sawah nan indah dan asri.

Tegallalang Rice Terrace

.

.

Restoran dan cafe di pinggir sawah

 

Oya, untuk masuk ke area sawah tidak dikenakan tiket masuk, tapi ada Dana Punia sebesar Rp. 10.000,- per orang, anak-anak sepertinya gratis. Punia dalam bahasa Indonesia artinya pemberian yang tulus ikhlas. Ya, bagi turis sih intinya sama aja, tetap bayar uang untuk masuk, entah apapun sebutannya.

Dana Punia

 

Tersedia juga spot foto yang cantik dimana kita bisa foto-foto sepuasnya dengan membayar harga yang bervariasi. Di tempat kami foto tarifnya Rp. 20.000,-. Ada juga Bali Swing yang letaknya di seberang sawah di daerah yang lebih tinggi.

Love Bird :D

 

Sebenarnya bagi aku ga ada yang istimewa dari tempat ini. Liat sawah terasering mah udah sering. Cuma karena latah aja ikut-ikutan pergi ke tempat yang lagi hits ?.  Kebetulan pas aku datang sawahnya baru selesai di panen.. Jadi sawahnya keliatan gundul, hijau-hijaunya kurang keliatan. Mataharinya juga sedang terik, walaupun udaranya cukup sejuk. Anak-anak ga ada yang mau ikut turun ke sawah. .”Panas ma,” kata si kakak. “Ntar mutihin kulitnya susah lagi.” ? Mereka milih nongkrong makan gelato di warung sambil liat emak bapaknya foto-foto ??

Ga mau ikut turun ke sawah, mending makan gelato :P

One comment on “Sawah Terasering Tegallalang, Ubud – Bali

  1. Pingback: Desa Penglipuran, Bangli – Bali | My Fourleafclover

Leave a reply

required

*