Paling sebel kalau libur lebaran, mau kemana-mana pasti macet. Alhasil seperti lebaran-lebaran sebelumnya, libur lebaran kali ini di rumah aja. Tapi tumben banget si papa tiba-tiba ngajakin ke Ancol. Aku sama anak-anak mah hayok aja…hehe… “Tapi pagi-pagi banget ya, trus jam 10-an kita pulang”, kata si papa.
Jam 7 kurang kami sudah nongkrong di Ancol Beach City. Niat mau berangkat subuh mau motret sunrise ga kesampaian, pada telat bangun..haha.. Di Ancol Beach City ini pantainya (harusnya) lebih bersih dibandingkan pantai Carnaval. Tapi sayang banyak bekas tissue, puntung rokok dan makanan terutama di area sekitar panggung. Pastinya dari orang-orang yang menikmati live music di pinggir pantai malam sebelumnya. Walaupun ada petugas kebersihan yang sedang membersihkan pantai, tetap aja sebal sama orang-orang yang nyampah seenaknya.. huh!
Di sini anak-anak main bola, main pasir (bawa layangan tapi ga jadi main karena banyak orang), lalu makan indomie goreng yang aku bawa dari rumah. Hihi… kudu bawa indomie sendiri dari rumah kalau ke Ancol, karena pengalaman makan indomie goreng di Beach Food Pantai Carnaval Ancol harganya 25 ribu…. haikkss.. kapookk deh…
Bosan main di pantai dan karena hari sudah mulai panas, kami akhirnya keliling naik mobil. Pengunjung Ancol mulai ramai, mobil-mobil mulai berdatangan dan jalan di dalam Ancol banyak yang ditutup dan diarahkan… ga tau deh diarahkan bagaimana, pokoknya jadi macet. Akhirnya kami parkir di depan Telaga Sampireun. Mau makan di situ, eh belum buka.. kepagian.. haha.. Kebetulan aku liat ada bis blue bird ukuran medium yang memang disediakan oleh pihak Ancol untuk mengantar pengunjung berkeliling (nambahin bus Wara Wirinya Ancol). Kamipun naik itu dan turun di Ocean Ecopark.
Ancol Ocean Ecopark adalah lahan terbuka hijau yang ditanami berbagai macam pepohonan seperti cemara laut, pohon trambesi, mahoni, dan beberapa jenis pohon langka. Kalau hanya ingin jalan-jalan atau berolahraga di sini, pengunjung dapat masuk tanpa dipungut biaya. Di dalam Ocean Ecopark terdapat Taman Fitness yang dilengkap peralatan-peralatan fitness dimana pengunjung dapat menggunakannya secara gratis. Tapi harus gantian yaa..
Dekat Taman Fitness ada Learning Farm. Yang bawa anak kecil bisa masuk ke sini.
Mau keliling naik sepeda juga bisa. Kalau ga bawa sepeda dari rumah, kita bisa sewa sepeda di sini. Tarifnya Rp. 30.000,-/jam. Selain itu ada wahana-wahana lain seperti Cano, Bumper Boat, Flying Fox dan memberi makan ikan.

Banyak sampah di sekitar tempat memberi makan ikan. Pengunjung yang membeli makanan ikan, membuang kantong plastik makanannya di situ juga :(
Puas main-main di Ocean Ecopark, kami kembali ke Talaga Sampireun naik bis blue birdnya lagi. Kebayang bisa makan sambil duduk lesehan di sana sambil melepas lelah. Tapi ternyata untuk menempati saung lesehan minimal ordernya harus 800ribu (berlaku hari sabtu, minggu dan hari libur nasional, kalau ga salah). Yaahh.. berhubung kami cuma berempat dan bukan pemakan kelas berat, akhirnya cuma bisa menikmati duduk manis di meja-meja yang tersedia di sana.
Kami pesan gurame bakar dan sotong saus hitam. Rasa makanannya not bad but nothing special. Pemandangan di restoran ini cukup bagus, ada playgroundnya pula. Mungkin kalau ke sini pada malam hari akan lebih bagus pemandangannya dengan adanya lampu-lampu yang menyala.
Oya, kalau ke sini jangan lupa menukarkan tiket masuk ancolnya. Tiket masuk bisa ditukarkan dengan jus gratis atau tiket masuk ancol untuk kunjungan berikutnya. Kami pilih dapat jus gratis aja, lumayan menghemat biaya minum… hehe.. Tapi ga sembarang jus, kemarin kami dikasih 3 pilihan : melon, semangka dan yang satu lagi lupa… hihi… maap. Kalau ga salah pilihan jusnya seperti yang tampak pada gambar di bawah ini.
Setelah kenyang makan dan udara di Ancolpun semakin panas (ditambah liat mobil yang masuk ancol tambah banyak), saatnya markitpul… mari kita pulang..