Dari Klenteng Sam Poo Kong, kami melanjutkan perjalanan kembali ke arah Bandung. Berhubung sudah kemalaman, kami berhenti menginap di Swissbel Hotel, Cirebon. Untuk reviewnya bisa dilihat di sini. Sebelumnya kami sudah pernah menginap di hotel ini, hanya bedanya kali ini kami tidak dimintai deposit untuk kunci kamar dan staff front office  yang melayani lebih ramah.

Keesokan harinya kami melanjutkan perjalanan ke Bandung dan mampir ke Goa Maria Karmel di Lembang. Kalau ke Lembang, kami pasti menyempatkan diri ke sini. Lokasinya tepat di sebelah Hotel Pesona Bamboe. Masuk di gang sebelah hotel tersebut dan ada area parkir di dalamnya walaupun tidak terlalu luas. Di dalam kompleks ini, selain Goa Maria, terdapat juga Kapel Santa Maria Fatima dan Biara Karmel yang dihuni oleh Suster-suster O.C.D (Ordimis Carmelisarum Discalceatorum atau Ordo Karmel Tak Bersepatu).

Suasana hening langsung terasa saat kita memasuki pintu gerbang Goa Maria Karmel ini. Tempat ini memang dimaksudkan sebagai tempat ziarah pribadi atau keluarga, bukan untuk rombongan. Kalaupun datang beramai-ramai dan ingin mengikuti jalan salib, tidak diperkenankan menggunakan pengeras suara.

.

Terdapat dua arah jalan. Yang satu adalah untuk jalan salib dan yang satunya langsung menuju Goa Maria. Kami memilih jalan yang ke arah Goa Maria. Di sekitar jalan setapak menuju Goa Maria banyak terdapat pepohonan dan tanaman. Tidak jauh dari situ tampak patung Yesus yang disalibkan di bukit Golgota dengan pelataran yang cukup luas sehingga para peziarah dapat duduk lesehan di sana untuk berdoa.

Yang sebelah kiri arah jalan salib, sebelah kanan arah ke Goa Maria

Patung Yesus disalib di Bukit Golgota

Di sebelah kirinya adalah Goa Maria. Di depan Goa Maria dibuat undakan-undakan yang dibuat sebagai tempat duduk untuk para pexiarah yang ingin berdoa. Goa Maria ini terbuka untuk umum mulai pukul 7 pagi sampai pukul 7 malam.

Goa Maria Karmel Lembang

Leave a reply

required

*